Liputan6.com, Jakarta - Francesco Bagnaia memakai nomor satu untuk MotoGP 2023. Pembalap Ducati asal Italia itu tidak takut dengan kutukan para juara dunia dan berambisi mematahkannya.
Bagnaia meninggalkan angka 63 yang membawanya menjadi juara dunia 2022 untuk musim selanjutnya. Keputusan ini dianggap berani mengingat nasib buruk para juara dunia yang terlebih dahulu berpaling ke nomor satu. Tidak ada yang bisa mempertahankan gelar.
Baca Juga
Sejak era MotoGP tahun 2002, hanya Valentino Rossi dan Marc Marquez yang mampu kembali bertakhta. Rossi melakukannya memakai nomor 46 dan Marquez menunggangi angka 93. Setelah itu, Joan Mir (36) dan Fabio Quartararo (20) coba melakukannya bersama nomor pribadi, tapi juga gagal.
Advertisement
"Merupakan tantangan besar, terutama berdasar statistik. Hanya ada segelintir pembalap yang bisa menjadi juara dunia beruntun," kata General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna dilansir Crash.
"Tapi kami suka tantangan dan bersemangat coba menaklukkannya. Kami adalah juara dunia, tapi harus tetap rendah hati dan tidak sombong," sambung Dall’Igna.
Salah satu pembalap yang beralih ke nomor satu usai jadi juara dunia adalah Jorge Lorenzo pada 2011. Namun dia tidak dapat mempertahankan mahkota. Setelah itu Lorenzo tetap memakai nomor personal 99 ketika kembali juara dunia tahun 2012 dan 2015.
Alasan Bagnaia
Bagnaia memaparkan sejumlah alasan mengapa dirinya memakai nomor 1. "Saya memilih nomor satu. Sudah lama kita semua tidak melihat angka satu di MotoGP. Saya selalu menyukai angka tersebut. Nomor satu merepresentasikan siapa kita sebenarnya, dan mengidentifikasikan kita sebagai seorang juara dunia," ungkap Bagnaia pada peluncuran tampilan terbaru Desmosedici GP23, Senin (23/1/2023).
Pria yang akrab disapa Pecco tersebut melanjutkan, dia ingin memberi penghormatan kepada para juara dunia di MotoGP sebelumnya dengan memilih nomor satu. Bagnaia juga berharap angka itumenambah motivasinya agar mempertahankan takhta juara dunia.
"Tapi saya juga menyematkan angka 63 kecil di dalam angka satu ini, karena saya ingin melaju bersama keduanya. Jadi, ya, mengapa tidak?" kata Bagnaia.
Advertisement
Ambisi Ducati
Ducati Lenovo menyapu bersih gelar pada MotoGP 2022. Selain pembalap melalui Bagnaia, mereka juga merebut titel untuk kategori konstruktor dan tim. Demi mempertahankan prestasi, Ducati mengandalkan Bagnaia dan Enea Bastianini.
"Kami melewati tahun 2022 dengan solid dan baik. Kami berkomitmen untuk terus bekerja dan mencoba mengulangi kesuksesan tersebut pada tahun ini, meskipun pasti akan jauh lebih menantang," kata CEO Ducati Claudio Dominicali.
Desmosedici GP23 memiliki tampilan tidak jauh berbeda dari edisi sebelumnya yakni masih menyala dengan warna merah. Bagnaia dan Bastianini pun optimistis dapat melaju di kejuaraan dunia tahun ini.
"Saya juga sangat bersemangat, terlebih, 2022 merupakan salah satu musim terbaik saya. Saat ini, saya ingin fokus, dan seragam merah ini adalah tanggung jawab dan kehormatan bagi saya untuk tampil dengan baik dan meraih hasil terbaik," ujar Bastianini.
Duet Bagnaia dan Bastianini merupakan ketiga kalinya Ducati menurunkan dua pembalap Italia. Mereka sebelumnya menurunkan tandem Andrea Dovizioso-Andrea Iannone (2015-2016) dan Dovizioso-Danilo Petrucci (2019-2020).